Minggu, 01 Maret 2015

FORMI Sidoarjo Hadapi Fornas 2015

Menghadap Festival Olahraga Nasional (Fornas) Oktober 2015 di Bali, Ketua Umum FORMI Kabupaten Sidoarjo MG Hadi Sutjipto meminta pengurus FORMI segera membentuk panitia khusus. "Supaya bisa meraih prestasi seperti Fornas di Semarang," ujarnya saat membuka rapat kerja daerah
(Rakerda) FORMI Kabupaten Sidoarjo di ruang Delta Graha Pemkab, Kamis (26/2/2015).

Harapan yang disampaikan oleh Hadi Sutjipto yang juga wakil bupati Sidoarjo ini tidak berlebihan karena selama ini komunitas dan kelompok olahraga di bawah naungan FORMI Sidoarjo banyak yang berprestasi. Seperti tim senam poco-poco bisa meraih juara nasional dengan meraih
trofi Ibu Negara RI.

Tak hanya itu, pemilihan Putra Putri Bugar tingkat nasional menyabet runner-up II putra dan putri untuk kategori pelajar/mahasiswa dan runner-up III untuk kategori umum. Prestasi yang terbaru, atlet panco Sidoarjo meraih juara dua tingkat dunia di Balikpapan.

"Saya bangga FORMI bisa memboyong trofi ibu negara yang penyerahannya ketika ada tamu dari Denmark (35 atlet National Danish Performace pada 12 Desember 2014, red). Prestasi ini berkat kekompakan dan semangat bapak ibu dalam FORMI," ujarnya.

Terkait program kerja 2015, Hadi Sutjipto meminta agar pada perubahan anggaran keuangan (PAK) bisa dianggarkan untuk kegiatan FORMI. Selama ini, FORMI Sidoarjo mendapat dana hibah Rp 350 juta yang harus dibagi untuk kegiatan komunitas, kelompok olahraga, dan FORMI kecamatan.

"Tolong pada PAK ada anggaran (kegiatan FORMI) di Dinas Pendidikan, Disporbudpar, di SKPD dan juga di kecamatan," harapnya.

Sementara itu, Ketua Umum FORMI Jawa Timur Suparman menilai dari 21 FORMI di Jawa Timur, FORMI Kabupaten Sidoarjo yang mendekati sempurna. Memang kegiatan FORMI Sidoarjo lebih banyak dibanding FORMI di kabupaten/kota lainnya. Selain Car Free Day yang digelar di Jalan A
Yani Sidoarjo bekerja sama dengan Radar Sidoarjo tiap Minggu, FORMI juga menggelar CFD serentak di 18 kecamatan tiap bulan sekali.

"FORMI Sidoarjo mendekati sempurna, di kabupaten/kota lainnya ada yang mati suri. Setelah pengurus dilantik, tidak ada kegiatan," jelasnya.

Dalam Rakerda FORMI, Ketua Harian FORMI Jatim M Muhyi memaparkan tentang manajemen konflik olahraga. Memang dalam kepengurusan tak lepas dari konflik, karena itu harus bisa me-manage-nya demi kemajuan organisasi. Sedangkan, untuk penyusunan program FORMI 2015, kemarin melalui sidang komisi bidang kelembagaan, promosi, festival dan sumber
daya manusia. (no)

sumber: radar sidoarjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar