Formi, Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia, itu organisasi baru. Beda dengan KONI yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Karena itu, banyak kabupaten/kota di Jawa Timur sempat kesulitan di awal pembentukan.
"Pokoknya dibentuk dulu, deklarasi di alun-alun. Kita benahi sambil jalan. Kalau sudah jalan kan kita jadi tahu berbagai kekurangan," kata seorang pengurus Formi Sidoarjo. Salah satunya Pak Wignyo yang selalu semangat itu.
Begitulah. Rapat pembentukan pengurus Formi Sidoarjo diadakan di Tivoli, Perumahan BCF. Tak dinyana, peserta rapat cukup banyak. Peserta jua sangat antusias meski tahu bahwa Formi ini belum punya anggaran. Pengurus tak akan dibayar atau sekadar dapat uang bensin.
Makan siang saat rapat calon pengurus pertama Formi pun sangat sederhana. Sama persis dengan menu di warung kaki lima pinggir jalan. Tapi kehadiran Wakil Bupati Sidoarjo Hadi Sutjipto membuat para calon pengurus optimistis bahwa Formi Sidoarjo punya prospek yang cerah.
"Kalau Pak Wabup yang jad ketua, insyaallah, Formi cepat berkembang di Kabupaten Sidoarjo. Beliau bisa menggerakkan SKPD, 18 camat, bahkan kepala desa/lurah. Beda dengan ketua yang bukan pejabat," kata salah satu peserta rapat.
Benar saja. Pak Wabup akhirnya dikukuhkan sebagai ketua Formi Kabupaten Sidoarjo. Dan benar pula, Formi Sidoarjo di tangan Pak Wabup berkembang sebagai organisasi yang sangat cepat perkembangannya di Jawa Timur. Formi Sidoarjo bahkan sering dipuji Formi Jawa Timur dan Formi Indonesia.
"Sekarang ini kita sudah punya 18 cabang di 18 kecamatan. Bahkan, sudah menjangkau desa-desa di seluruh Sidoarjo," kata Pak Wabup, ketua Formi Sidoarjo.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar