Minggu, 27 Maret 2011
Liang-Liong Ramaikan Pengukuhan FORMI Sidoarjo
Kolaborasi budaya Jawa, Tionghoa, dan Bali akan memeriahkan launching Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Sidoarjo, Ahad (27/3) mendatang. Acara yang dipusatkan di Alun-Alun Sidoarjo ini diikuti ribuan peserta dari belasan komunitas senam, sepeda kuno, dan olahraga pernapasan.
“Kita ingin memperkenalkan FORMI Sidoarjo kepada masyarakat. Ini juga sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih rajin menjaga kesehatan dengan berolahraga secara rutin,” ujar Wakil Bupati Sidoarjo MG Hadi Sutjipto, kemarin.
Dalam rapat persiapan di Gedung Tivoli BCF, yang diikuti sekitar 60 peserta, Hadi Sutjipto ditetapkan sebagai ketua umum FORMI Sidoarjo. Selain sejumlah pejabat dan staf Dispora, federasi ini juga diperkuat beberapa aktivis dan tokoh masyarakat di Sidoarjo. Di antaranya, Nugroho, pembina barongsai Dharma Bhakti, serta I Nyoman Anom, pembina kesenian tradisional Bali di Sidoarjo.
Menurut rencana, atlet barongsai dan liongsai Dharma Bhakti memimpin kirab yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf ini. Setelah komunitas jantung sehat dari 18 kecamatan, giliran rombongan kesenian tradisional Bali akan menghibur masyarakat.
“Acara launching FORMI ini memang kita kemas sebagai pesta kesenian rakyat yang mewakili beberapa elemen masyarakat. Mungkin ini even pertama di Sidoarjo yang menggabungkan barongsai, reog ponorogo, serta kesenian Bali,” ujar Nugroho, pembina Vihara Dharma Bhakti di Pondok Jati, yang juga dipercaya sebagai pengurus FORMI Sidoarjo.
Di acara ini, Nugroho juga memperkenalkan grup reog yang baru saja dibentuk. Grup reog ini melengkapi grup barongsai dan liongsai yang sudah lebih dulu eksis di Sidoarjo.
“Sejak dulu saya memang ingin agar Dharma Bhakti tidak hanya membina kesenian Tionghoa, tapi juga reog ponorogo. Sebab, atraksi barongsai dan reog memang sangat unik dan menjadi kolaborasi budaya Tionghoa dan Jawa,” ujarnya.
Reog Singoyudo Dharma Bhakti, grup reog bentukan Nugroho, diperkuat sekitar 30 pemain dari berbagai kawasan di Sidoarjo. Mereka sengaja direkrut khusus dan dilatih bersama grup barongsai di Dharma Bhakti.
“Pemain-pemain reog ini benar-benar baru. Mereka tidak diambil dari pemain barongsai yang sudah ada,” jelas Nugroho.
Sementara itu, I Nyoman Anom mengatakan, tim kesenian Bali di Sidoarjo siap berkolaborasi dengan barongsai dan reog ponorogo. Tak hanya atraksi ogoh-ogoh, pihaknya menampilkan tari topeng, gamelan, dan sebagainya. “Kami menurunkan sekitar 200 orang,” kata Nyoman. (*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar