Pengurus Persida Sidoarjo hanya bisa pasrah. Tim Laskar Jenggolo ini terpaksa menggunakan pemain-pemain seadanya untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama yang dijadwalkan mulai pada 26 April 2015. Laga perdana di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Persida melawan PSBK Blitar.
Semula pengurus Persida dan Askab PSSI Sidoarjo (asosiasi yang hakikatnya sama dengan Persida tempo dulu) meminta bantuan manajemen Deltras untuk menggunakan semua pemain Deltras dengan bendera Persida. Sebab, Deltras yang bermain di Liga Nusantara jauh lebih siap. Pemain-pemainnya pun cukup mumpuni.
"Yah, kami harus benar-benar efisien. Tetap ikut kompetisi (DU), apa pun hasilnya," kata Rosyid Mardani, pengurus Persida yang juga orang Askab Sidoarjo. "Biaya harus sehemat mungkin. Gaji pemain dan pelatih juga harus murah."
Karena itu, Persida hanya mengandalkan pemain-pemain lokal yang selama ini pernah berlatih dengan tim berjuluk Laskar Jenggolo itu. Anehnya, nama-nama pemain, pelatih, dan sebagainya belum ditentukan meski laga perdana kurang dari seminggu.
Bagaimana kalau kena degradasi? "Kita berusaha dulu sekuat kemampuan Persida. Daripada tidak bermain, dan langsung degradasi, mending bermain dulu. Apa pun hasilnya," kata Rosyid.
persida gak boleh ganggu deltras dong. pede aja ikut DU.
BalasHapus