Sabtu, 22 November 2014

Rumus Jalan Kaki ala Dahlan Iskan

Semua orang bisa jalan kaki. Tapi apakah semua kegiatan jalan kaki bisa disebut olahraga? Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN dan bos Jawa Pos Group, dengan tegas mengatakan tidak. Jalan kaki yang santai, leha-leha, sering berhenti untuk ngobrol, katanya, tidak bisa disebut olahraga untuk membangun kesehatan.

Dahlan Iskan mengaku punya definisi sendiri tentang olahraga, khususnya jalan kaki. Bagi Dahlan Iskan, olahraga (jalan kaki) adalah gerak tubuh yang menghasilkan detak jantung 115 kali dalam waktu minimal 10 menit. Konstan, terus-menerus!

Jadi, olahraga versi Dahlan Iskan itu harus memenuhi unsur: detak jantung 115 kali, minimal 10 menit, ada unsur terus-menerus. "Memang ada orang yang jantungnya bisa berdetak 115 kali tanpa gerak tubuh, tapi itu tidak bisa disebut olahraga. Itu orang kaget," tulis Pak Dahlan dalam kata pengantar bukunya, Ganti Hati.

Sebaliknya, ada orang yang jalan kaki sampai dua jam. Juga tidak masuk kategori olahraga. Jalan santai hanya menghasilkan kelelahan. Tidak akan membuat jantung berdetak 115 kali. Orang yang berlari cepat juga menghasilkan detak jantung yang cepat. Jauh lebih cepat ketimbang jalan kaki. Tapi unsur konstannya hilang kalau sebentar-sebentar berhenti.

Nah, selama menjabat dirut PLN, kemudian menteri BUMN, Dahlan Iskan mengajarkan definisi olahraga ini ke mana-mana. Dia selalu bikin kuis sebelum acara jalan kaki bersama. Yang menjawab benar dapat uang Rp 100 ribu. Tapi biasanya tidak ada yang menjawab dengan benar definisi olahraga itu. Para karyawan, anak buahnya, selalu dikasih pengarahan dulu tentang pengertian olahraga sebelum jalan kaki dimulai.

Dahlan Iskan tak hanya sekadar bikin teori tentang jalan kaki atau olahraga. Putra asli Magetan yag juga wartawan kawakan itu sangat konsisten jalan kaki setiap hari. Ketika menjabat dirut PLN, dia sengaja membeli rumah yang agak jauh dari kantornya, tapi tidak jauh sekali, agar bisa jalan kaki. Dia tidak naik mobil atau taksi dari rumah ke kantor PLN. Biasanya 35 menit sud ah sampai di kantor.

"Tidak terlalu lelah, tapi keringat sudah bercucuran," kata bapak dua anak itu.

Pak Dahlan juga dikenal suka jalan kaki di tangga. Sengaja menghindari lift karena definisi olahraganya pasti tidak kena. Jalan kaki di tangga pun harus dilakukan secara bergegas agar detak jantung bisa tembus 115 kali. Juga harus konsisten.

Hasil laku jalan kaki ini memang luar biasa. Kondisi Pak Dahlan Iskan segar bugar, sehat, bersemangat, meskipun menjalani transplantasi hati di Tianjin, Tiongkok, pada 2007. Ada baiknya kita mengikuti jejak jalan kaki Pak Dahlan Iskan.

Jalan, jalan, jalan...! Cepat, cepat, cepat...! Sehat... sehat... sehat!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar