Sabtu, 22 November 2014

Senam Dahlan Style Mati Muda

Dahlan Iskan memang fenomenal. Beliau bukan saja sukses menjadi pengusaha media Jawa Pos Group, yang punya ratusan media di seluruh Indonesia, tapi berhasil menjadi pejabat yang berprestasi. Setelah ditunjuk jadi direktur utama PT PLN, Pak Dahlan bikin banyak gebrakan.

Ada pro kontra tentu saja, tapi kerja kerasnya (semboyan Dahlan Iskan: kerja, kerja, kerja) diapresiasi banyak pihak. Dahlan Iskan kemudian dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai menteri BUMN. Kembali Dahlan mentapa perusahaan-perusahaan BUMN dengan gayanya yang selalu simpel, mengutamakan akal sehat, dan out of the box.

Dahlan Iskan pun sempat ikut konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Hasilnya, Dahlan Iskan berada di peringkat pertama. Dus, paling layak diusung sebagai capres RI dari Partai Demokrat. Sayang, SBY enggan mengusung Pak Dahlan.

Nah, selama menjabat menteri, Dahlan Iskan rajin berolahraga bersama masyarakat. Macam-macam komunitas senam dimasuki bapak dua anak ini. Selepas jalan pagi, Pak Dahlan bergabung dengan klub-klub senam. Lalu, belakangan diciptakan gerakan senam aerobik yang dikenal dengan nama Dahlan Style. Pak Dahlan tak lupa menyosialisasikan senam yang diiringi lagu dangdut Cirebonan yang dinyanyikan Diana Sastra itu.

Setiap kali Dahlan Iskan tiba di sebuah kota, ribuan orang turun ke lapangan untuk senam bersama. Senam Dahlan Style. Gerakan-gerakannya khas aerobik: lincah, bervariasi, tapi membutuhkan cukup waktu agar bisa benar-benar menguasai. Gerakan kakinya yang sangat khas. Biasanya foto Pak Dahlan mengangkat kaki saat senam dimuat di sejumlah surat kabar.

Sayang, senam baru yang sudah disukai ribuan orang di Indonesia ini tidak bisa berumur panjang. Dahlan Iskan sendiri menganggap senam Dahlan Style ini tidak relevan lagi setelah dia tidak lagi menjadi menteri.

"Dahlan Style tidak akan dimainkan lagi. Sebab, syair lagunya tidak cocok lagi. Ada kalimat 'Dahlan Iskan seorang menteri' di dalam lagu Sunda Cirebonan yang dinyanyikan Diana Sastra itu," tulis Dahlan Iskan.

Dahlan menambahkan, "Ada yang ngotot minta tetap saja mainkan lagu itu sampai ada anggota yang mau walk out segala. Tapi, saya tidak setuju: bisa menimbulkan post power syndrome."

Apa boleh buat. Senam Dahlan Style pun mati muda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar